Kamis, 20 Desember 2012

Dia Sahabatku, Fatma

Diposting oleh Unknown di 02.48 0 komentar
Fatma Agustin Asnawi adalah teman sebangkuku di kelas XII-IPS4. Seperti teman-teman yang lain, aku juga punya ‘panggilan sayang’ untuknya. Aku sering memanggilnya dengan sebutan ‘Mbok Pad’. Sudah hampir 6 tahun aku satu kelas dengannya.

Kamis, 13 Desember 2012

Peran Perbankan bagi Masyarakat

Diposting oleh Unknown di 23.49 2 komentar
Kebutuhan akan transaksi ekonomi pada masa sekarang ini cukup tinggi. Salah satu penyedia layanan jasa transaksi ekonomi adalah bank. Makin maraknya persaingan di dunia perbankan, menyebabkan berbagai strategi dilakukan oleh pihak bank dalam rangka menarik minat masyarakat untuk menjadikan nasabahnya.

Selasa, 11 Desember 2012

Dadi Murid

Diposting oleh Unknown di 03.04 0 komentar
Dadi Murid merupakan salah satu lagu dolanan anak Jawa yang simpel tetapi mengandung arti yang mendalam. Setiap kata pada syair lagu ini menggunakan kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak. Lagu ini mengandung pesan tentang kewajiban-kewajiban seorang anak menjadi murid. Ok, inilah lirik dan penjelasannya.

Sabtu, 08 Desember 2012

Tentang Assalamu'alaikum

Diposting oleh Unknown di 02.05 0 komentar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mungkin sudah tidak asing bagi kita selaku orang Islam untuk mengucapkan salam, baik dalam sebuah perkumpulan, saat berjumpa dengan teman, saat mengangkat telpon, bahkan dalam setiap kegiatan apapun, salam adalah doa yang pantas dan layak untuk disebarkan.

Jumat, 07 Desember 2012

Kisah Cinta Ali dengan Fatimah Azzahra

Diposting oleh Unknown di 02.00 0 komentar
Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.

 

My Blog Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting