Kamis, 20 Desember 2012

Dia Sahabatku, Fatma

Diposting oleh Unknown di 02.48
Fatma Agustin Asnawi adalah teman sebangkuku di kelas XII-IPS4. Seperti teman-teman yang lain, aku juga punya ‘panggilan sayang’ untuknya. Aku sering memanggilnya dengan sebutan ‘Mbok Pad’. Sudah hampir 6 tahun aku satu kelas dengannya.

Itu berawal sejak kami masih duduk di bangku kelas 7G sampai 9G di MTsN Kediri 2. Lalu, aku dan Fatma kebetulan menjadi teman sekelas lagi di kelas X-6 di MAN Kota Kediri 3. Dan istimewanya lagi, saat penjurusan kelas aku dan dia mengambil jurusan yang sama yaitu IPS, dan lagi-lagi aku satu kelas dengannya bahkan sekarang satu bangku.
Fatma orang yang cerdas, ramah, cerewet, dan sedikit konyol. Dia termasuk siswi yang pandai di kelasku, tak heran jika semester 4 kemarin dia menjadi juara kelas. Yang aku tahu, Fatma suka bernyanyi, suaranya bagus. Dan entah kenapa setiap lagu yang dia nyanyikan selalu merdu sementara kalau aku coba-coba ikut menyanyi suaraku juga merdu (merdu untukku di sini makanyanya ‘merusak dunia’). Bisa dibilang kalau suaranya serak-serak basah, sedangkan suaraku serak-serak pecah.
Selain suka nyanyi, dia juga suka menari, begitu juga dengan aku. Aku dan Fatma sempat mengisi acara perpisahan kakak kelas tahun lalu. Kami menarikan tarian tradisional. Mulai dari gerakan, kostum, bahkan make up pun kami menyiapkan sendiri. Dan ini adalah foto ketika aku, Fatma, dan teman-teman yang lain mengisi acara perpisum tahun lalu.
Foto ketika aku, Fatma, dan teman-teman yang lain menampilkan tabuhan dan tarian tradisional
Tapi ada satu hal yang aneh dengan teman sebangkuku satu ini. Dia memiliki sebuah senyuman misterius. Bagiku, senyumannya itu bermakna ganda. Kenapa begitu? Karena dia sering senyum-senyum sendiri dan bilang, “Set, aku bar ngenthut.” (terjemah: Set, aku baru buang angin). Yah, itu dia yang membuatku trauma dengan senyuman misteriusnya. Terlepas dari senyuman misterius, dia juga suka ngupil. Tapi aku tidak terlalu protes dengan kebiasaannya yang satu ini karena aku sendiripun juga sering ngupil sembarangan.

Walau bagaimanapun, aku sayang padanya. Bagiku, dia itu orang yang simple dan apa adanya. Yah, ini kuasa Sang Pencipta. Setiap orang itu istimewa dengan caranya sendiri. Jadi wajar kalau ada perbedaan, tak perlu terlalu mempermasalahkan perbedaan, nikmati saja, karena pelangipun tak akan indah jika hanya ada satu warna bukan? ;)
Ok guys, itu ceritaku tentang salah satu sahabatku. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting