Pelanggaran pengguna sepeda motor
Permasalahan lalu lintas biasanya tumbuh lebih cepat dari upaya untuk melakukan pemecahan permasalahan tersebut sehingga mengakibatkan permasalahan menjadi bertambah parah dengan berjalannya waktu. Permasalahan yang sering terjadi yaitu kemacetan dan kecelakaan.
Pertumbuhan penduduk
yang terjadi setiap tahun, otomatis membuat permintaan kebutuhan alat
transportasi meningkat. Sayangnya, fasilitas angkutan umum sangat memprihatinkan.
Belum ada jaringan angkutan umum terpadu yang bisa diandalkan serta buruknya
ketetapan waktu dan kenyamanan yang tidak diperhatikan membuat masyarakat tidak
punya pilihan lain kecuali menggunakan kendaraan pribadi. Jumlah kendaraan yang
tidak sebanding dengan jalan, kebiasaan mengendara yang buruk, banyaknya traffic light dan tidak adanya angkutan
umum yang memadahi secara otomatis menyebabkan kemacetan. Jarak tempuh semakin
lama yang berujung pengguna jalan semakin stres.
Selain kemacetan,
kecelakaan lalu lintas juga sering terjadi. Hampir seluruh kecelakaan diawali
dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.
Penyebab kecelakaan antara lain karena kurangnya kesadaran berlalu lintas, kesalahan menginterprestasikan aturan, atau terkadang memang sengaja melakukan pelanggaran karena ingin lebih cepat sampai di tujuan dengan mengemudikan kendaraan lebih cepat.
Penyebab kecelakaan antara lain karena kurangnya kesadaran berlalu lintas, kesalahan menginterprestasikan aturan, atau terkadang memang sengaja melakukan pelanggaran karena ingin lebih cepat sampai di tujuan dengan mengemudikan kendaraan lebih cepat.
Salah satu contoh
adalah kebiasaan bermotor tanpa mengenakan pelindung kepala. Dari hasil
observasi dan wawancara 8 April 2012, masyarakat jarang menggunakan pelindung
kepala karena mereka beranggapan hanya berkendara untuk jarak dekat dan tidak
ada polisi, sehingga tidak perlu menggunakan helm. Ini membuktikan masih
rendahnya kesadaran berlalu lintas masyarakat. Padahal menggunakan pelindung
kepala merupakan salah satu bentuk antisipasi jika terjadi kecelakaan.
Berkaca dari kondisi
lalu lintas dan angkutan jalan yang beraneka ragam seperti itu, perlu adanya
terobosan untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Banyaknya permasalahan lintas bukan
semata-mata menjadi beban tugas polisi lalu lintas saja, melainkan menjadi
tanggung jawab secara terpadu antara polisi lalu lintas dengan semua instansi
pemerintah, swasta dan seluruh masyarakat pengguna jalan.
Solusi yang dapat
diterapkan untuk mengatasi permasalahan lalu lintas tersebut yaitu pertama, pengaturan tentang pembatasan
kendaraan. Ini dapat melalui cara memberlakukan jalur 3 in 1, yaitu setiap pengguna mobil pribadi kewajib mengangkut paling
sedikit tiga orang tiap kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu. Selain
memberlakukan jalur 3 in 1, pembatasan kendaraan juga dapat dilakukan dengan
cara meningkatkan mutu dari transportasi umum sehingga dapat menekan angka
kendaraan pribadi.
Kedua, menambah infrastruktur jalan.
Menambah infrastruktur jalan dapat dilakukan dengan cara membuat jalur ring road dan fly over. Ring road merupakan
jalan lingkar di sekitar pusat kota sehingga dapat mengurangi kepadatan
kendaraan pada titik jalan tertentu. Selain ring
road, pembangunan fly over juga dapat
meminimalisasi kemacetan.
Ketiga, lebih membudayakan penyuluhan
kesadaran berlalu lintas. Penyuluhan kesadaran berlalu lintas dapat dilakukan
di sekolah baik SD, SMP, maupun SMA. Peyuluhan di sekolah ini dilakukan untuk
menanamkan kesadaran lalu lintas sejak dini. Selain itu, penyuluhan juga dapat
dilakukan dengan cara pemasangan baliho di pinggir-pinggir jalan tentang
kesadaran berlalu lintas.
Keempat, menyampaikan pesan kesadaran
berlalu lintas baik dengan cara visual maupun audio. Salah satu contoh yang
dapat dilakukan untuk menyampaikan pesan secara visual yaitu dengan memasang
gambar maupun tulisan tentang kesadaran berlalu lintas. Sedangkan contoh dari
pesan audio yaitu pengantar pesan bang jo.
Salah satu solusi
untuk menyampaikan kesadaran berlalu lintas yaitu dengan pengantar pesan bang jo. Pesang bang jo merupakan pesan berupa audio yang berisi himbauan tentang
kesadaran berlalu lintas. Pengantar pesan bang
jo merupakan suatu terobosan yang strategis dalam menyampaikan kesadaran
berlalu lintas bagi masyarakat Indonesia. Koentjaraningrat (1994: 32) menjelaskan beberapa sifat mentalitas bangsa
Indonesia yang menghambat kemajuan, yaitu: mentalitas meremehkan mutu, suka
menerabas, tak percaya pada diri sendiri, tak berdisiplin, dan mengabaikan
tanggung jawab. Ini berawal dari masyarakat Indonesia yang sebagian
besar masih berbudaya dengar atau lisan, bukan berbudaya baca. Ketika himbauan
kesadaran berlalu lintas masih berupa tulisan, sering kali masyarakat malas
untuk membacanya.
Sejauh ini, pengantar
pesan bang jo masih murni dalam
bentuk audio saja. Untuk lebih menarik perhatian masyarakat, sebaiknya pesan
audio ini diiringi dengan pesan visual yaitu dengan cara memberikan
gambar-gambar tentang kesadaran berlalu lintas. Sehingga selain menangkap pesan
berupa audio, masyarakat juga menerima pesan secara visual yang dapat lebih
menarik perhatian masyarakat. Maka dari itu, perlu adanya terobosan baru untuk
menyampaikan pesan kesadaran berlalu lintas yang sesuai dengan budaya
masyarakat Indonesia. Dengan adanya himbaunan melalui pesan suara dan pesan
gambar, masyarakat akan lebih mudah mencerna pesan tersebut jika dibandingkan
dengan pesan yang berupa tulisan.
Proses wawancara dengan salah seorang polisi lalu lintas
0 komentar:
Posting Komentar