Persiapan Manasik Haji Mahasantri Ma'had |
Tradisi pendidikan UIN
Maliki Malang adalah perpaduan antara pendidikan tinggi dan pendidikan
pesantren (ma’had). Tradisi demikian
senantiasa dikembangkan untuk mengantarkan para lulusan menjadi manusia yang
memiliki kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan
ilmu, dan kematangan profesional. Tradisi pendidikan tinggi bertugas pokok melahirkan
lulusan dengan sikap keilmuan
dan profesionalisme (scientific attitude and professionalism). Karena itu, pengembangan
seluruh komponen universitas sebagai lembaga pendidikan akademik dan
profesional. Tradisi pesantren bertugas pokok melahirkan lulusan dengan
perilaku takwa dan budi pekerti mulia (akhlaqul
karimah). Karena itu pengembangan seluruh kompenen ma’had diarahkan untuk memperkuat kedudukan ma’had sebagai pusat pengembangan kepribadian muslim yang penuh
keimanan, berilmu mendalam, beramal shaleh, dan berbudi pekerti mulia. Tradisi
pesantren juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan kepemimpinan umat,
sosialisasi multikultural, dan pengembangan kecapakan bahasa Arab dan Inggris.
Tradisi kebahasaaan
mewajibkan setiap peserta didik universitas ini untuk menguasai
sekurang-kurangnya dua bahasa asing, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, menjadi
modal dasar untuk menjadi universitas bilingual. Keberhasilan mewujudkan
universitas bilingual merupakan landasan untuk menjadi tidak hanya universitas
Islam yang unggul, dengan tradisi perkuliahan berbahasa Arab sebagai bahasa
ilmu-ilmu keagamaan Islam, tetapi juga menjadi dasar untuk menjadi universitas
internasional, dengan tradisi perkuliahan berbahasa Inggris sebagai bahasa
sains dan teknologi. Penguatan tradisi kebhasaan bilingual senantiasa
dikembangkan dengan memberdayakan semua wahana pembelajaran, khususnya Ma’had
Sunan Ampel al-‘Aly, Program Khusus Pembelajaran Bahasa Arab (PKPBA), dan
Program Khusus Pembelajaran Bahasa Inggris (PKPBI), Self Acces Center (SAC) (Ahmad, 2012: 27).
Pendidikan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
diarahkan untuk menjadikan seluruh mahasiswanya: (1) berilmu pengetahuan yang
luas, (2) mampu melihat/membaca fenomena alam dan sosial secara tepat, (3)
memiliki otak yang cerdas, (4) berhati lembut dan (5) bersemangat juang tinggi
karena Allah SWT sebagai pengejawantahan amal sholeh. Jika kelima
kekuatan ini berhasil dimilki oleh siapa saja yang belajar di kampus ini,
artinya pendidikan ulul al-abab sudah di pandang berhasil. Sebab, dengan
ciri-ciri itu seseorang diharap akan memiliki kekokohan akidah dan kedalaman
spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional.
Arah pendidikan ulu
al-albab dirumuskan dalam bentuk perintah sebagai berikut: kunu uli al-ilmi,
kunu uli a-nuha, kunu uli al-abshar, kunu uli al-albab, wa jahidu fi Allah
haqqa jihadih. Betapa pentingnya rumusan tujuan pendidikan ini bagi
pendidikan ulu al-albab agar dapat dihayati oleh semua warga kampus UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang, maka ditulis diatas batu besar sebagai sebuah prasasti
yang diletakkan persis di depan ma’had dalam kampus. Tulisan pada
prasasti tersebut dimaksud untuk memberikan kepastian, bahkan pendidikan di
kampus ini tidak akan mengarahkan lulusannya untuk menempati posisi atau
jabatan atau jenis pekerjaan tertentu di masyarakat. Pendidikan ulu al-albab
memberikan piranti yang dianggap kukuh dan strategis agar seseorang dapat
menjalankan peran sebagai kholifah di muka sebagaimana yang diisyaratkan Allah
SWT, melalui kitab suci al Qur’an (Ahmad, 2012: 3).
UIN Malang berkeinginan untuk mewujudkan muslim yang faham
kitab sucinya yaitu al-Qur’an dan al-Hadis, terpaut hatinya kepada masjid, dan
menguasai ilmu-ilmu modern. Secara umum, menurud Rektor UIN Malang, bangsa
Indonesia memerlukan manusia-manusia yang faham dan taat kepada agamanya,
sesuai dengan tuntunan kitab suci masing-masing namun mereka itu juga adalah
orang-orang yang ahli di bidang ilmu pengetahuan modern.
Apa yang dikemukakan rektor UIN Malang pada forum rapat itu
nampaknya memiliki prospektif yang signifikan di masa depan Indonesia. Hal ini
karena mengingat problem pembangunan Indonesia baru yang lebih adil dan
sejahtera di masa depan sanagt memerlukan manusia-manusia Indonesia yang
memiliki kualitas religious (moral-spiritual) yang kuat sekaligus keahlian
ilmiah yang relevan dengan bidang-bidang pembangunan bangsa dan negara:
politik, ekonomi, hukum, sosial-kultural, dan bidang-bidang lainnya.
Dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50
Tahun 2004 tanggal 21 Juni 2004 UIN Malang benar-benar terwujud secara legal
formal SK Presiden RI ini mengungkapkan harapan-harapan besar sekaligus
menyelipkan tantangan berat untuk pengembangan UIN Malang ke depan. Harapan dan
tantangan itu akan menjadi faktor-faktor dinamis bagi pergulatan insan-insan
UIN Malang (Samsul, 2004: 49).
Daftar Pustaka
Djalaludin, Ahmad, dkk.
2012. Tarbiah Ulul Albab Melacak Tradisi Membentuk Pribadi. Malang: UIN
Maliki Press.
Hady, Samsul. 2004. Konversi STAIN Malang Menjadi UIN Malang.
Malang: Aditya Media Yogyakarta Bekerjasama dengan UIN Malang.
0 komentar:
Posting Komentar