Minggu, 18 November 2012

Pengantar Pesan Bang Jo sebagai Salah Satu Solusi dalam Menyampaikan Kesadaran Berlalu Lintas

Diposting oleh Unknown di 03.19


  Pelanggaran pengguna sepeda motor
 
Permasalahan lalu lintas biasanya tumbuh lebih cepat dari upaya untuk melakukan pemecahan permasalahan tersebut sehingga mengakibatkan permasalahan menjadi bertambah parah dengan berjalannya waktu. Permasalahan yang sering terjadi yaitu kemacetan dan kecelakaan.
Pertumbuhan penduduk yang terjadi setiap tahun, otomatis membuat permintaan kebutuhan alat transportasi meningkat. Sayangnya, fasilitas angkutan umum sangat memprihatinkan. Belum ada jaringan angkutan umum terpadu yang bisa diandalkan serta buruknya ketetapan waktu dan kenyamanan yang tidak diperhatikan membuat masyarakat tidak punya pilihan lain kecuali menggunakan kendaraan pribadi. Jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan jalan, kebiasaan mengendara yang buruk, banyaknya traffic light dan tidak adanya angkutan umum yang memadahi secara otomatis menyebabkan kemacetan. Jarak tempuh semakin lama yang berujung pengguna jalan semakin stres.
Selain kemacetan, kecelakaan lalu lintas juga sering terjadi. Hampir seluruh kecelakaan diawali dengan pelanggaran peraturan lalu lintas.
Penyebab kecelakaan antara lain karena kurangnya kesadaran berlalu lintas, kesalahan menginterprestasikan aturan, atau terkadang memang sengaja melakukan pelanggaran karena ingin lebih cepat sampai di tujuan dengan mengemudikan kendaraan lebih cepat.
Salah satu contoh adalah kebiasaan bermotor tanpa mengenakan pelindung kepala. Dari hasil observasi dan wawancara 8 April 2012, masyarakat jarang menggunakan pelindung kepala karena mereka beranggapan hanya berkendara untuk jarak dekat dan tidak ada polisi, sehingga tidak perlu menggunakan helm. Ini membuktikan masih rendahnya kesadaran berlalu lintas masyarakat. Padahal menggunakan pelindung kepala merupakan salah satu bentuk antisipasi jika terjadi kecelakaan.
Berkaca dari kondisi lalu lintas dan angkutan jalan yang beraneka ragam seperti itu, perlu adanya terobosan untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Banyaknya permasalahan lintas bukan semata-mata menjadi beban tugas polisi lalu lintas saja, melainkan menjadi tanggung jawab secara terpadu antara polisi lalu lintas dengan semua instansi pemerintah, swasta dan seluruh masyarakat pengguna jalan.
Solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan lalu lintas tersebut yaitu pertama, pengaturan tentang pembatasan kendaraan. Ini dapat melalui cara memberlakukan jalur 3 in 1, yaitu setiap pengguna mobil pribadi kewajib mengangkut paling sedikit tiga orang tiap kendaraan pada ruas-ruas jalan tertentu. Selain memberlakukan jalur 3 in 1, pembatasan kendaraan juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan mutu dari transportasi umum sehingga dapat menekan angka kendaraan pribadi.
Kedua, menambah infrastruktur jalan. Menambah infrastruktur jalan dapat dilakukan dengan cara membuat jalur ring road dan fly over. Ring road merupakan jalan lingkar di sekitar pusat kota sehingga dapat mengurangi kepadatan kendaraan pada titik jalan tertentu. Selain ring road, pembangunan fly over juga dapat meminimalisasi kemacetan.
Ketiga, lebih membudayakan penyuluhan kesadaran berlalu lintas. Penyuluhan kesadaran berlalu lintas dapat dilakukan di sekolah baik SD, SMP, maupun SMA. Peyuluhan di sekolah ini dilakukan untuk menanamkan kesadaran lalu lintas sejak dini. Selain itu, penyuluhan juga dapat dilakukan dengan cara pemasangan baliho di pinggir-pinggir jalan tentang kesadaran berlalu lintas.
Keempat, menyampaikan pesan kesadaran berlalu lintas baik dengan cara visual maupun audio. Salah satu contoh yang dapat dilakukan untuk menyampaikan pesan secara visual yaitu dengan memasang gambar maupun tulisan tentang kesadaran berlalu lintas. Sedangkan contoh dari pesan audio yaitu pengantar pesan bang jo.
Salah satu solusi untuk menyampaikan kesadaran berlalu lintas yaitu dengan pengantar pesan bang jo. Pesang bang jo merupakan pesan berupa audio yang berisi himbauan tentang kesadaran berlalu lintas. Pengantar pesan bang jo merupakan suatu terobosan yang strategis dalam menyampaikan kesadaran berlalu lintas bagi masyarakat Indonesia. Koentjaraningrat (1994: 32) menjelaskan beberapa sifat mentalitas bangsa Indonesia yang menghambat kemajuan, yaitu: mentalitas meremehkan mutu, suka menerabas, tak percaya pada diri sendiri, tak berdisiplin, dan mengabaikan tanggung jawab. Ini berawal dari masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih berbudaya dengar atau lisan, bukan berbudaya baca. Ketika himbauan kesadaran berlalu lintas masih berupa tulisan, sering kali masyarakat malas untuk membacanya.
Sejauh ini, pengantar pesan bang jo masih murni dalam bentuk audio saja. Untuk lebih menarik perhatian masyarakat, sebaiknya pesan audio ini diiringi dengan pesan visual yaitu dengan cara memberikan gambar-gambar tentang kesadaran berlalu lintas. Sehingga selain menangkap pesan berupa audio, masyarakat juga menerima pesan secara visual yang dapat lebih menarik perhatian masyarakat. Maka dari itu, perlu adanya terobosan baru untuk menyampaikan pesan kesadaran berlalu lintas yang sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia. Dengan adanya himbaunan melalui pesan suara dan pesan gambar, masyarakat akan lebih mudah mencerna pesan tersebut jika dibandingkan dengan pesan yang berupa tulisan. 
 Proses wawancara dengan salah seorang polisi lalu lintas



0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting