Rabu, 22 Januari 2014

Tuduhan Bahwa Penyebaran Islam Hanya Melalui Jalan Kekerasan atau dengan Peperangan

Diposting oleh Unknown di 02.29



Tuduhan bahwa Islam merupakan agama yang menggunakan kekerasan atau peperangan dalam penyebarannya akhir-akhir ini marak dibicarakan. Padahal sejatinya Islam merupakan agama yang cinta damai. Begitu pula dalam berdakwah, Islam memerintahkan untuk menyampaikan dengan baik tanpa kekerasan, seperti yang tertera dalam QS An-Nahl: 125 yg artinya Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…”

Namun, beberapa orang menafsirkan Islam secara sempit dan kaku sehingga tindakan-tindakan mereka cenderung mengandung kekerasan dan tidak mencerminkan pribadi yang Islami. Selain itu, faktor lain yang menyuburkan kekerasan atas nama agama itu disebabkan rendahnya intelegensi keagamaan sebab adanya kesan yang tidak seimbang dalam menjalankan agama, yaitu adanya keinginan besar untuk selamat di jalan agama, tetapi tidak menjalankan perintah yang paling utama dari sumber ajaran agama itu tentang perlunya pengembangan intelegensi keagamaan dengan terus belajar tentang agama itu sendiri secara baik.
Padahal sekali lagi Islam merupakan agama yang sangat menyukai bahkan menganjurkan perdamaian. Seperti yang tertera dalam QS Al-Maidah: 23 yang artinya “Barang siapa membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain (bukan karena qishash), atau bukan karena membuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan ia membunuh manusia seluruhnya; dan barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan ia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya.”
Di Indonesia contohnya, penyebaran agama Islam sama sekali tidak menggunakan kekerasan bahkan para penyebar agama Islam menggunakan cara-cara yang mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Contohnya Wali Sanga, mereka menyebarkan Islam melalui cara mereka masing-masing dan menyesuaikan keadaan lingkungan masyarakat yang ada. Seperti yang dilakukan Sunan Muria, dalam berdakwah beliau menggunakan cara halus, ibarat menganbil ikan tidak sampai keruh airnya. Sasaran dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan dan rakyat jelata. Beliau adalah satu-satunya wali yang mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah dan beliau pulalah yang menciptakan tembang Sinom dan kinanthi. Beliau banyak mengisi tradisi Jawa dengan nuansa Islami seperti nelung dino, mitung dino, ngatus dino dan sebagainya. Melalui tembang-tembang yang diciptakannya, sunan Muria mengajak umatnya untuk mengamalkan ajaran Islam. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa dalam berdakwah dan menyebarkan agama, sejatinya Islam merupakan agama yang fleksibel dan jauh dari kekerasan.
Oleh sebab itu, sejatinyalah kita umat Islam untuk terus mengasah intelegensi keagamaan kita dengan terus belajar sepanjang usia supaya tidak terjebak dalam lingkaran kekerasan yang akan dapat menodai kesucian agama itu, yang sesungguhnya tidak pernah mendapat kompromi dari agama. Intelegensi keagamaan yang mapan itu akan dapat menjamin terlaksananya pengamalan agama yang baik sebab dalam kehidupan akan selalu berupaya menunjukkan sikap arif dalam menyikapi segala sesuatu yang muncul dengan bijaksana dan berupaya akan menghindarkan segala bentuk kecenderungan yang mengarah pada kekerasan.


0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting